Wednesday, November 28, 2012

Jadi, Sudahkah Anda Memiliki Blog ?



Sejak saya masih SMP, saya sudah mulai mengenal blog. Saya masih ingat, pertama kali membuat blog ketika saya duduk di kelas 3. Dan tulisan pertama saya bercerita tentang perayaan hari ulang tahun seorang sahabat saya. Kemudian saya vakum dari dunia blog, dan memulainya lagi ketika saya sudah duduk di bangku kuliah dengan membuat blog baru. Pada saat itu, saya masih belum mengerti mengenai cara menulis yang baik dan masih belum berpikir tentang blog seperti apa yang saya inginkan. Memang, tujuan awal saya membuat blog adalah untuk menyalurkan hobi menulis saya. Pada saat itu saya menuliskan apapun yang ada dipikiran saya, atau segala sesuatu yang saya ingin tulis, mayoritas tulisan ya tentang curahan hati atau kegiatan sehari – hari yang saya lakukan. Bisa dibilang blog tersebut lebih mirip buku harian.

Seiring dengan berjalannya waktu, saya semakin sering mengunjungi blog – blog milik orang lain. Mulai dari teman dekat hingga para blogger terkenal. Akhirnya, pemikiran saya mulai berubah. Pada tahun 2011 saya membuat sebuah blog baru lagi, dan masih bertahan sampai sekarang. Saya tidak lagi menuliskan hal – hal yang saya anggap tidak penting. Memang saya masih menulis apapun yang ingin saya tulis, tetapi dalam ruang lingkup berbeda. Bukan lagi sekedar curahan hati, tetapi pemikiran – pemikiran saya tentang suatu hal atau menceritakan pengalaman yang pada akhirnya dapat memberikan informasi serta motivasi kepada orang lain yang membaca. Cara saya menulis dan pemilihan bahasanya pun sudah berbeda. Saya banyak belajar mengenai etika dan tata cara menulis atau mengungkapkan opini, khususnya di social media.

Selain untuk menyalurkan hobi menulis saya, blog juga menjadi sarana untuk menyampaikan pendapat yang kemudian bisa dibaca orang lain. Zaman sekarang ini, semakin banyak orang yang menjadi terkenal, bukan karena Ia seorang artis, penyanyi atau pejabat. Tetapi, karena tulisan – tulisan yang Ia publish di blog miliknya. Saya sendiri masih sering merasa minder ketika mengunjungi blog milik orang lain. Kenapa ? Karena saya kagum dengan pemikiran – pemikiran mereka, kagum dengan hasil tulisan mereka. Saya merasa minder karena saya menganggap bahwa pemikiran saya belum sejauh pemikiran mereka. Ruang lingkup atau sudut pandang yang saya miliki pun masih bisa dikatakan sempit. Cara berpikir saya mulai berubah semenjak saya sering membaca tulisan – tulisan banyak orang di blog. Saya mendapatkan banyak ide, masukan, solusi dan sudut pandang baru dari tulisan – tulisan mereka. Dan yang pasti, saya berubah menjadi lebih kritis terhadap segala hal.

Jadi, sudahkah anda memiliki blog ? :)

Monday, September 3, 2012

Car Free Day Dago, Bandung

Sebagai seorang mahasiswa apalagi anak kosan, hari libur itu lebih sering saya gunakan untuk beristirahat. Tapi kali ini saya sedikit bersemangat untuk hunting foto di hari libur saya. Hitung-hitung menyegarkan diri dari hiruk-pikuk dunia kampus sekaligus sebagai latihan berhubung saya termasuk seorang pemula di bidang fotografi. 

Sebenarnya foto ini diambil sudah cukup lama, tapi baru kali ini berkesempatan untuk di share. Saya menggunakan Canon 600D, lensanya pun masih 18-55 :p




Sunday, September 2, 2012

Eid Mubarak in Style

• Skirt and Blouse by Shopaholic. Hand made shawl. Bag by Toscano. Watch by Mango 

• Skirt and Blouse by Shopaholic. Hand made shawl. Bag by Carlorino. Watch by Mango 

Saturday, July 28, 2012

Danny, the Champion of the World

Sumber : here
Saya ingat pada tahun 2010, ketika saya masih mengikuti english course di TBI . Sore hari ketika menunggu kelas dimulai, saya biasanya menunggu di perpustakaan. Ukuran perpustakaan disana tidak besar, hanya ada 2 rak buku, sebuah meja bundar, dan sebuah meja untuk penjaga perpustakaan. Tapi saya sangat senang menghabiskan waktu disana, sembari menunggu kelas dimulai ataupun menunggu jemputan datang. Disana banyak buku - buku menarik yang pastinya semua buku berbahasa inggris. Mulai dari novel, komik, majalah, hingga buku - buku toefl. Yang saya tahu, buku - buku seperti itu harganya lumayan mahal dan tidak semuanya ada di jual di Indonesia. Jadi, mumpung ada kesempatan untuk membaca buku seperti itu secara gratis, jadilah saya sering mampir ke perpustakaan itu.

Dengan keadaan masih minimnya kemampuan bahasa inggris saya dan terbatasnya vocabulary yang saya tahu pada saat itu, terkadang tidak semua kalimat yang saya baca bisa saya mengerti. Bahkan terkadang saya hanya menikmati foto - foto yang ada di dalam buku itu saja.

Kemudian saya bertemu dengan Blair , native teacher saya di perpustakaan tadi. Dan seperti biasa dia menyapa saya serta menanyakan kabar. Setelah berbincang sedikit, kemudian saya bertanya kepadanya buku apa yang menurutnya bagus tetapi cerita serta kalimatnya mudah saya pahami. Kemudian dia berfikir sejenak dan langsung mencari buku yang saya minta. Kemudian dia memberikan saya sebuah buku cerita anak - anak, walaupun pada saat itu umur saya sudah 17 tahun, yang berjudul " Danny, the Champion of the World " karangan Roald Dahl. Ya, dia yang merekomendasikan buku ini kepada saya.

" This book has a good story. I love this book " ucap Blair kepada saya. Kemudian saya meminjam buku tersebut untuk dibaca di rumah. Sesampainya di rumah, saya mulai membaca buku tersebut. Dan benar, buku itu benar - benar menarik. Mata saya susah dilepaskan dari buku itu dan rasanya ingin menuntaskannya pada hari itu juga. Selalu ada cerita menarik di setiap babnya, dan si penulis buku itu mampu membuat saya penasaran dengan apa yang akan di lakukan Danny pada cerita di bab selanjutnya.

Buku ini ringan tapi menghanyutkan. Mungkin itulah kesan saya terhadap buku ini. Buku ini hanya bercerita perjalanan Danny, seorang anak kecil yang hanya hidup bersama ayahnya karena ibunya telah meninggal ketika Danny berusia 4 tahun. Ia sangat menyayangi ayahnya, begitu pula sebaliknya. Disini pun sangat terkesan bahwa William, ayah Danny merupakan ayah terbaik di dunia. Banyak cerita menarik tentang petualangan Danny, hingga Ia dikatakan sebagai the Champion of the World. Selama membaca buku ini , imajinasi saya pun ikut berjalan. Membayangkan apa yang dilakukan oleh Danny, membayangkan bagaimana keadaan lingkungan tempat Danny tinggal, dll.

Sudah 2 tahun yang lalu saya membaca buku ini. Saya sudah sedikit lupa dengan isi ceritanya sehingga saya tidak dapat memberikan review yang cukup banyak. Tapi saya sangat - sangat merekomendasikan buku ini untuk di baca. Bukan hanya untuk anak - anak, tapi kita pun cocok membacanya. Tetapi saran saya, bacalah buku aslinya yang memang berbahasa inggris, bukan yang terjemahan karena sensasi membaca buku itu akan berbeda. Saya pun berniat untuk membeli buku ini, tetapi yang saya temukan masih berupa terjemahannya saja.

Kalau ingin mengetahui tentang buku - buku karangan Roald Dahl, bisa kunjungi website ini . Selamat membaca !

Monday, July 23, 2012

Melompat, Mengejar Mentari

Saya bukan seorang fotografer handal, saya hanya memotret di waktu luang saya demi menyalurkan hobi saya pada fotografi. Ini salah satu contoh fotonya, masih belum bisa dikategorikan bagus memang :p 


• Suatu siang di gunung puntang  

Thursday, May 31, 2012

Mimpi

Beberapa hari yang lalu saya mengikuti beberapa kegiatan rekruitasi untuk memasuki sebuah organisasi, kegiatan keprofesian dan kepanitiaan. Pada setiap tahap wawancara, jika ada orang yang meminta saya untuk mendeskripsikan diri saya pasti akan selalu saya selipkan kata - kata " Saya seorang high dreamer, dan saya sedang berusaha merealisasikan semua mimpi saya dimulai dari hal yang terkecil ".

Ya, mimpi. Hal itu yang belakangan ini sering sekali berkeliaran di pikiran saya. Saya memiliki banyak sekali mimpi, cita - cita, keinginan, impian, harapan, dan segala sesuatu yang saya inginkan di masa depan apapun itu namanya. Mulai dari keinginan untuk mengikuti banyak program, impian untuk dapat keliling Indonesia, harapan untuk membahagiakan kedua orang tua saya dan orang lain, dan mimpi untuk mewujudkan semua itu. Bermimpi itu gampang, yang sulit adalah bagaimana kita mewujudkan semua mimpi yang kita punya. Saya sendiri masih sering bingung bagaimana cara saya agar semua mimpi saya tercapai. Tapi saya yakin semua pasti ada jalannya, seperti penggalan kalimat saya " ..... saya sedang berusaha merealisasikan semua mimpi saya dimulai dari hal yang terkecil ". Ya, menurut saya itu kuncinya. Saya bisa memulai mewujudkan mimpi saya dari hal - hal yang kecil. Seperti keinginan saya untuk membahagiakan orang lain, bisa saya mulai dengan sering bersedekah dan sering membantu orang lain. Simpel memang, tapi pada akhirnya akan sama dengan tujuan awal saya untuk membahagiakan orang lain bukan ? Harapan saya, dari hal - hal kecil yang saya lakukan, saya dapat melanjutkan untuk mencapai mimpi - mimpi besar saya. Saya selalu suka dengan kata - kata yang saya kutip dari sebuah buku yang pernah saya baca " Jika kau tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya, bermimpilah. Semoga dengan bermimpi semua akan terwujud ".

Saturday, May 19, 2012

Tips : Travel to Yogya

Seperti yang saya katakan di post sebelumnya, saya sempat pergi liburan ke Yogyakarta dengan teman saya. Jadi, sekarang saya ingin memberikan sedikit tips untuk kalian yang berencana untuk travel ke Yogyakarta. 

Jadi, apa saja yang di perlukan untuk berlibur ke Yogya ?

  1. Pilih tanggal. Terkadang di Yogya terdapat beberapa acara di tanggal - tanggal tertentu. Kalau kalian berniat mengabadikan moment tersebut, bisa di cek acaranya akan diselenggarakan kapan. 
  2. Tiket. Transportasi ke Yogya lumayan banyak, khususnya dari Bandung. Bisa menggunakan pesawat, bus, atau kereta api. Tapi, sebenarnya lebih seru jika pergi menggunakan kereta api. Selain harga terjangkau, kita juga disuguhi pemandangan - pemandangan indah, sawah hijau, dll. Kereta api pun ada bermacam - macam tipenya, ekonomi, bisnis, dan eksekutif. Kalau ingin murah dan merasakan bagaimana naik kereta "rakyat", ya pilih kereta ekonomi. Terakhir saya beli untuk tujuan Bandung - Lempuyangan, harga tiket hanya 35rb. Keunikan dari kereta ekonomi ini, terdapat banyak pedagang yang menjajakan jualannya di dalam kereta. Mulai dari minuman dingin dan panas, nasi pecel, makanan ringan, gorengan, dan masih banyak lagi. Tapi, jika memilih naik kereta ekonomi, kita harus sangat berhati - hati. Karena banyaknya orang yang seliweran di kereta dan kurangnya pengamanan, kemungkinan adanya pencopet sangat besar. Kita juga akan merasa kurang nyaman selama di perjalanan, karena terlalu banyak orang, berisik, sumpek dan panas. Kalau mau yang lebih aman, ya pilih kereta bisnis atau eksekutif. Memang lebih mahal, tapi sedikit terjamin keamanannya karena tidak ada pedagang yang berkeliaran, dan pintu kereta selalu ditutup sehingga tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam. Tapi perlu diingatkan kembali lagi, masalah keamanan tergantung dari diri masing - masing, kita sendiri yang harus menjaga barang kita, kalau lalai ya akan tetap hilang. Untuk jam keberangakatan, saya lebih prefer berangkat pagi atau siang hari. Memang lebih capek dan sedikit panas, tetapi keuntungan ketika siang hari kita bisa mengontrol diri untuk tidak tidur, mungkin menghabiskan waktu dengan membaca buku sambil menjaga barang - barang bawaan. Kalau berangkat malam, memang waktu perjalanan tidak begitu terasa karena kita tinggal tidur. Tapi, justru malam hari banyak pencopet yang masuk, mereka akan beraksi ketika kita lengah karena mengantuk. Untuk alternatif transportasi lain, bisa menggunakan bus atau travel, harga tiket sekitaran 100rb lebih, tetapi waktu perjalanan lebih panjang, apalagi bila ada kemacetan. Untuk pesawat, ada beberapa pesawat yang berangkat menuju Yogya dari Jakarta. Kalau mau mendapat tiket murah, bisa dipesan jauh dari hari keberangkatan. Biasanya AirAsia sering memberikan promo tiket murah. Yang pernah saya lihat, tiket Jakarta - Yogya sekitar 170rb sekali jalan. Itupun kalau sedang promo, kalau tidak kisaran 200rb - 300rb.
  3. Cari penginapan. Lebih baik sebelum berangkat, cari referensi hotel dulu di internet. Kalian bisa mereview terlebih dahulu hotel - hotel yang ada di sana dari segi harga, fasilitas, letak, dan melihat komentar orang- orang yang sebelumnya pernah menginap di sana. Kalian juga bisa mereservasi lebih awal, biasanya akan dapat potongan harga. Kalau mau hotel yang murah, saya rekomendasikan di sekitaran Jalan Dagen. Selain banyak terdapat hotel murah, banyak tempat makan, sangat dekat ke Malioboro, dan sangat strategis, karena dekat jika ingin pergi ke tempat - tempat lain. Mungkin banyak hotel - hotel murah lainnya, tapi karena saya kurang tahu tempatnya, jadi saya hanya merekomendasikan di Jalan Dagen ini. Ketika sampai di jalan ini, kalian akan menemukan banyak hotel di kiri dan kanan jalan. Ada yang mahal, ada yang murah. Untuk hotel yang murah sekitaran 200rb - 300rb untuk 1 malam, dan biasanya maksimal untuk 3 orang. Kalau budget untuk penginapan sangat terbatas, biasanya di sana ada banyak calo yang menawarkan untuk mencarikan hotel. Kalian bisa menggunakan jasa mereka, tinggal bilang saja yang kisaran harga berapa, jika  sudah dapat tinggal berikan mereka tips sekitar 10rb - 20rb. Kemarin saya juga menggunakan calo, dan kami dicarikan sebuah rumah singgah dengan tarif 125rb per malam, dan tidak ada maksimal orang di dalam satu kamar. Jadi saya dan 4 orang teman saya hanya mengambil 1 kamar saja. Tempatnya cukup nyaman, dan Ibu pemilik rumah singgah tersebut pun memberikan kasur tambahan kepada kami secara cuma - cuma. Ya, lebih baik ketimbang harus menghabiskan uang untuk menginap di hotel, jadi uangnya bisa digunakan untuk belanja.
  4. Buat list tempat yang akan di kunjungi. Hal ini sangat membantu, karena sebagai orang baru yang kurang mengenal daerah sekitar pasti akan bingung mau pergi kemana. List ini membantu kita untuk menentukan tempat mana yang akan kita kunjungi. Jangan lupa cari referensi tempat belanja dan toko oleh - oleh yang murah serta referensi tempat makan bagi kalian yang ingin wisata kuliner.
  5. Siapkan uang. Memang ketika berlibur kita akan membutuhkan uang banyak, untuk biaya akomodasi, biaya makan, transportasi, apalagi yang tujuannya untuk belanja. Tapi saran saya, ketika di perjalanan menuju tempat berlibur, bawalah uang secukupnya saja. Hanya untuk biaya transpotasi dan biaya makan, sisanya bisa di ambil ketika sudah sampai di lokasi liburan. Jangan meletakan uang pada satu tempat, coba di sebar ke beberapa tempat. Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi kehilangan atau kecopetan.
  6. Bawa perlengkapan yang nyaman dan secukupnya, serta obat - obat pribadi. Jangan lupa membawa baju, sepatu dan tas yang memang nyaman dipakai untuk berkeliling seharian. Siapkan sendal jepit untuk berjaga - jaga jika kaki lelah menggunakan sepatu. Jangan bawa barang terlalu banyak, secukupnya saja. Jangan lupa bawa payung, jaket atau topi untuk mensiasati panas atau hujan.
  7. Pelajari sedikit bahasa daerah dan kebudayaan setempat. Coba persiapkan sedikit kosakata dalam bahasa jawa untuk berkomunikasi dengan orang sekitar, karena terkadang ada beberapa orang yang hanya fasih berbahasa jawa. Tapi perlu diingat, bahasa jawa ada yang kasar atau halus. Diperhatikan lawan bicaranya, jangan sampai salah menggunakan kata, apalagi ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Kalau memang sulit menghapalkan banyak kosakata dalam bahasa jawa, hapalkan kata - kata yang umum saja, seperti maaf, permisi, terimakasih, dan berapa harganya. Untuk tambahan juga, biasanya beberapa pedagang akan memberikan potongan harga jika kita menawar menggunakan bahasa jawa. Kebudayaan mereka mungkin berbeda dengan kita, jadi coba cari tahu terlebih dahulu. Coba pelajari bagaimana cara bertanya dengan seseorang, cara menawar, dll. Jangan sampai, cara kita berbicara menyinggung perasaan mereka.
  8. Jangan malu bertanya. Mungkin ketika berlibur, kalian akan menemukan beberapa kesulitan. Misal, bingung mencari jalan, tempat atau yang lainnya. Hal ini juga berlaku ketika akan membeli makan, khususnya di daerah Malioboro. Sebelum makan, lebih baik minta daftar harga, kalaupun tidak ada, tanya dengan jelas harga makanan disana. Karena, terkadang banyak pedagang yang nakal, yang membuat harga sesukanya jika si pembeli tidak bertanya terlebih dahulu. Saya juga kurang menyarankan untuk makan di daerah Malioboro, selain harganya mahal, porsinya sangat sedikit, dan rasanya juga kurang enak. Ada di daerah Dagen, warung makan kecil atau lebih mirip warteg, selain rasa masakan yang sangat enak, harganya pun sangat murah, sekali makan hanya sekitaran 7rb saja. Jauh berbeda ketika saya makan di Malioboro, yang harganya sekitar 10rb lebih, tetapi porsinya sangat sedikit dan rasa masakan juga sangat biasa. Bagi yang kurang suka manis, hati - hati memilih makanan, karena makanan di Yogya identik dengan rasa manis. Saya juga tidak suka makanan manis. Jadi triknya, saya memesan makanan belakangan. Saya akan mencicipi makanan yang dipesan teman saya dulu. Kalau rasanya pas di lidah saya baru saya akan pesan, kalau terlalu manis, saya pesan makanan yang lain.
  9. Pilih alat transportasi selama liburan. Banyak alternatif transportasi yang digunakan selama berlibur di Yogya, kalian bisa menyewa mobil, motor, atau sepeda. Kalau mau yang lebih murah, bisa menggunakan transportasi umum seperti TransJogja dengan tarif 3rb sekali naik. Kalau ingin mengililingi kota Yogya, TransJogja ini juga dapat digunakan sebagai alternatif. Saya juga pernah mencobanya. Jadi ada TransJogja yang saya lupa nomornya, yang rute perjalanannya hampir mengelilingi seluruh sisi kota Yogya. Saya naik dari halte di Kota Gede, melewati UGM, dan tempat - tempat lain yang tidak mungkin bisa saya kelilingi dengan berjalan kaki. Perjalanan saya mengelilingi kota dengan TransJogja sekitar 1 - 2 jam. Memang cukup lama, tapi hanya dengan membayar 3rb saja, saya dapat melihat semua sisi kota Yogya. Disana juga ada bermacam - macam jenis taksi. Biasanya maksimal penumpang hanya 4 orang. Jika lebih dari 4 orang tetap di perbolehkan naik, tapi si supir taksi tidak akan menggunakan argo, mereka akan menarif harga secara langsung. Tetapi jangan terpaku dengan harga yang diberikan oleh supir taksi tadi, coba ditawar terlebih dahulu barangkali bisa mendapat harga lebih murah. Kalau yang berniat ingin mengambil banyak foto, saya menyarankan untuk keliling dengan berjalan kaki. Karena sebenarnya, jarak antar satu tempat ke tempat lain cukup dekat. Di setiap sisi jalan banyak hal - hal menarik, pedangan kaki lima yang menjual barang - barang unik, jadi pasti akan terlewatkan jika mengendarai kendaraan. Biaya transportasi juga dapat di minimalisir dan digunakan untuk membeli oleh - oleh,  cukup gunakan alas kaki yang nyaman untuk berjalan jauh, dan bawa botol minuman saja. 
  10. Tawar harga semurah mungkin. Jangan terpaku dengan harga yang diberikan pedagang, kadang mereka memberi harga yang tidak wajar. Coba ditawar semurah mungkin, sampai dirasa pas dengan budget kalian.
  11. Siapkan kamera dan tripod. Sebelum bepergian, cek dulu apakah battery kamera dalam keadaan full atau tidak, jangan sampai melewati hal - hal menarik yang dilalui. Akan selalu ada moment yang perlu di abadikan selama perjalanan.

Friday, May 11, 2012

Pizza dan Anniversary

Sebenarnya, saya dan pacar saya bukan termasuk pasangan yang selalu merayakan tanggal jadi kami. Memang setiap bulannya kami menghitung sudah berapa lama hubungan kami berjalan, tapi hanya sekedar untuk melakukan evaluasi dan bersyukur. Kegiatan yang pasti dilakukan hanya berkirim ucapan melalui bbm serta berkirim doa agar kami bisa menjadi lebih baik di bulan selanjutnya.

Kebetulan saya memiliki kesempatan untuk pulang ke Medan kali ini. Dan itu bertepatan dengan tanggal jadi kami, yang sudah berusia 2 tahun. Jadi, saya berkeinginan untuk merayakannya. Merayakan disini pun hanya dalam artian kami pergi makan siang bersama. Saya juga tidak menyiapkan hal atau kado spesial untuk pacar saya. Saya hanya membawa sebuah kertas kecil dengan tulisan Happy Anniversary.

                          
 

Kebetulan di Medan ada sebuah restoran yang baru di buka, bernama Lekker. Beberapa saat yang lalu memang saya melihat beberapa orang teman yang sedang heboh berbicara tentang tempat makan ini di twitter. Dan secara kebetulan juga, ketika saya membuka blog seorang kakak senior saya di kampus, ada post mengenai tempat itu. Setelah melihat reviewnya, saya berniat untuk mencoba datang kesana bersama pacar saya. 

Memang tempatnya tidak terlalu besar, tetapi ketika masuk ke dalam saya bisa merasakan suasana hangat. Dekorasi yang ada pun sangat unik, sehingga menambah rasa nyaman kita. Setelah melihat - lihat menu, pilihan saya jatuh kepada pizza, oreo milkshake, dan satu buah jus yang saya lupa namanya.


                                      


Saya menghabiskan waktu cukup lama disana, berbincang dan melepas kangen dengan pacar saya. Ya, kita memang tinggal berjauhan. Saya melanjutkan kuliah saya di Bandung, sedangkan pacar saya melanjutkan kuliah di Medan. Jadi, ketika ada waktu bertemu, akan kami habiskan untuk bercerita semuanya yang kami lakukan selama berpisah. Berat memang, tapi justru disitu tantangannya. Walaupun terkadang kami masih susah untuk meredam ego masing - masing, tapi 2 tahun yang saya jalani sangat menyenangkan. Selalu banyak cerita, selalu banyak rencana yang akan dilakukan ketika bertemu.

Kembali ke pizza. Sebelum kepulangan saya ke Medan, saya sempat mencicipi pizza di restoran baru yang ada di Bandung, namanya Pinno Pizza. Dan jika dibandingkan, rasa pizza di lekker ini masih belum dapat menyaingi pizza di pinno. Memang ukurannya lebih besar, tetapi saya tidak ada rasa ingin memesan kembali pizza ini di kemudian hari. Walaupun saya kurang puas dengan rasa pizza yang saya pesan, tapi saya tetap memberi nilai plus untuk minuman, suasana dan dekorasi restoran ini. Suasana nyaman dan furniture yang unik membuat saya ingin kembali lagi kesana untuk menghabiskan waktu bercerita dengan pacar saya, sambil mencicipi makanan lainnya.

Tuesday, March 27, 2012

Cerita Yogya

• Benteng Vredeburg, Yogyakarta 
Bulan Januari, ketika liburan semeter 3 kemarin, saya dan beberapa orang teman saya pergi berlibur ke Yogyakarta. Jadi saya akan sedikit share cerita liburan saya yang well, cukup menarik.

Sebenarnya saya dan teman saya tidak merencanakan liburan ini dari jauh - jauh hari. Seperti yang sering dibilang orang : Sesuatu kalau di rencanain gak bakal jadi. Dan ya , kami pun sering begitu. Beberapa kali kami merencanakan liburan , tapi selalu gagal karena berbagai alasan. Mulai dari berencana ke Jakarta, Bogor, bahkan hanya di sekitaran Bandung pun, rencana kami sering kali gagal. Tapi Alhamdulillah, kali ini berhasil. Dan rencana ini pun sebenarnya sangat - sangat mendadak. Terlintas ide untuk berangkat ke jogja hanya sekitar 2 minggu sebelum keberangkatan. Sebenarnya di awal saya kurang yakin bisa ikut, karena saya sudah memesan tiket pulang ke Medan tanggal 9 , sedangkan kami berencana berangkat ke Yogya pada tanggal 5. Akhirnya, setelah meminta izin kepada orang tua dan berunding dengan teman saya, kami sepakat berangkat tanggal 4 malam, dan kembali ke bandung pada tanggal 7. Memang waktu berlibur kami jadi sangat singkat, tapi lebih baik dari pada tidak sama sekali.

Jujur, liburan kali ini sangat - sangat berkesan. Bukan karena keindahan kota Yogya atau hal - hal menarik lainnya, tetapi karena kami cukup banyak mendapat cobaan. Pertama, berdasarkan info dari teman - teman saya yang sering pulang ke jawa dengan menggunakan kereta, tiket dapat dibeli 40 hari sebelum hari keberangkatan. Dan berdasarkan berita dari televisi yang kami lihat, tiket kereta banyak yang habis, karena pada saat itu memang masanya liburan panjang. Dimulai dari natal, tahun baru, sampai libur anak sekolah. Jadi kami sudah bersiap untuk segera membeli tiket. Tetapi setelah bertanya kepada pihak stasiun, ternyata tiket kereta hanya bisa dipesan seminggu sebelum keberangkatan. 
Akhirnya setelah beberapa hari menunggu, sampailah pada tanggal dimana kami sudah bisa membeli tiket.Teman saya sudah bersiap berangkat dari kosan sekitar jam 6 pagi, agar tidak kehabisan tiket. Dan benar saja, ketika sampai di stasiun, antrian penumpang yang akan membeli tiket sudah sangat banyak, padahal itu masih pagi sekali.
Rasa khawatir langsung muncul, kami takut kehabisan tiket dan gagal berangkat. Tapi setelah hampir 2 jam mengantri, sampailah kami ke loket pemesanan. Dan Alhamdulillah, tiket kereta Bandung-Yogya pada tanggal 4 malam masih ada tersisa.

Nah, belum berhenti sampai disitu. Biasanya, kita bisa membeli tiket PP pada saat bersamaan. Tetapi kali ini tidak bisa. Tiket tetap harus dipesan 7 hari sebelum keberangkatan. Kemudian sampailah pada hari itu. Saya dan beberapa orang teman saya pergi ke stasiun lagi. Tetapi karena ada kerusakan dengan sistem komputer di stasiun, kami tidak bisa memesan tiket pulang dari Yogya ke Bandung. Dan terang saja itu menjadi masalah untuk saya. Bagaimana tidak, saya yang tanggal 9 sudah harus pulang ke Medan, tapi belum mendapatkan tiket kembali ke bandung. Sebenarnya disitu saya sudah sedikit merasa pasrah. Mungkin memang saya tidak diperkenankan untuk berangkat ke Yogya. Memang ada alternatif lain untuk kembali ke Bandung. Saya bisa menggunakan travel, bis ataupun pesawat. Tetapi ongkosnya berkali lipat lebih mahal dibandingkan jika saya naik kereta. Mungkin hal itu tidak menjadi masalah bagi saya, tapi teman saya yang lain belum tentu sanggup membayar harga tiketnya. Sebenarnya ada tiket kereta bisnis atau ekskutif dari Yogya yang bisa kami beli, tetapi seperti yang saya bilang tadi, harganya terlalu mahal untuk    beberapa orang teman saya, tidak seperti harga tiket ekonomi yang akan kami beli yang bersahabat dengan kantong mahasiswa. Kebetulan, teman saya mempunyai kenalan yang tinggal di Yogya. Jadi kami meminta tolong kepada temannya teman saya itu untuk memesankan tiket pulang kami dari stasiun di Yogya. Setelah menunggu beberapa lama, kami mendapat kabar kalau tiket untuk tanggal 7 sudah habis terjual.
Pasrah. Cuma itu yang ada di pikiran saya. 

Tetapi, teman kami tadi mengajukan diri untuk kembali ke stasiun keesokan harinya. Barangkali ada gerbong tambahan untuk kereta tanggal 7 malam. Kalau besok tidak juga mendapatkan tiket pulang, hanya ada 3 pilihan untuk saya, yaitu, saya tidak jadi ikut, atau saya pulang sendiri dengan menggunakan kereta ekskutif, atau saya meminta seorang teman saya menemani saya pulang ke Bandung menggunakan kereta bisnis dengan keadaan setengah harga tiketnya saya yang bayar. Keesokan harinya, teman kami di Yogya memberi kabar kalau dia sudah membelikan tiket Yogya-Bandung untuk kami pada tanggal 8 siang. Alhamdulillah, saya jadi berangkat.

Akhirnya sampai pada tanggal keberangkatan kami ke Yogya. Kami berangkat sehabis pulang ujian di kampus, kira - kira habis magrib. Berangkat dari kampus menuju stasiun dengan mencarter angkot. Jujur, saya merasa sangat - sangat senang, tidak sabar, dan perasaan gembira lainnya. Ini pertama kalinya bagi saya berlibur dengan teman - teman saya, dan pertama kalinya juga saya naik kereta di pulau jawa.

Nah, disini cerita paling menarik dimulai. Jadi begini, Kereta berangkat dari Bandung sekitar pukul 9. Jadi sambil mengisi waktu, saya dan teman - teman saya bermain uno. Berhubung kami naik kereta ekonomi, otomatis akan berhenti di setiap stasiun yang kami lewati. Setelah 1,5 jam perjalanan dari Bandung, sekitar pukul 11 kurang, kami berhenti di sebuah stasiun. Kalau tidak salah di daerah warung bandrek. Kami sudah tidak bermain uno lagi, hanya sekedar mengobrol. Kemudian kereta mulai bergerak pelan,melanjutkan perjalanan kami. Kebetulan, tempat duduk kami berdekatan dengan pintu keluar dan toilet. Karena merasa ada orang yang keluar dari toilet, saya pun melihat ke belakang. Jelas, saya melihat seorang pemuda, lumayan tinggi, menggunakan kaos bergaris, celana pendek kalau tidak salah, dan topi berjalan ke arah kami sambil membereskan rambutnya, saya melihat ke mata pemuda itu, dan saya sadar kalau dia melihat ke  arah kami juga. Kemudian saya kembali berbicara dengan teman saya, dan ternyata pemuda tadi tiba - tiba menarik tas yang sedang di pegang oleh teman saya. Jujur saya shock. Kami semua kaget. Refleks saya langsung melompat dan berteriak, berharap ada orang lain yang membantu. Teman saya pun sudah berusaha mengejar, tapi apa daya perampok tadi langsung melompat keluar kereta. Keadaan kereta sudah bergerak lumayan cepat, jadi tidak mungkin kami bisa mengejarnya. Sampai akhirnya saya kembali ke tempat duduk saya, dan menangis. Memang bukan tas saya yang di ambil, tetapi saya menitipkan dompet saya di tas tersebut. Sebenarnya bukan takut dimarahi oleh orang tua karena dompet hilang, tapi yang membuat saya bingung, saya harus jalan menggunakan apa di Yogya nanti ? dompet saya hilang, uang dan kartu atm pun hilang.

Sampai sekitar beberapa lama, saya dan teman - teman saya masih shock, masih lemas dengan kejadian itu. Semuanya terjadi sangat - sangat cepat. Akhirnya ada petugas KA yang memanggil kami, mencoba menenangkan dan membantu membuat surat keterangan yang akan kami gunakan ketika melakukan laporan di kantor polisi nanti. Setelah selesai mengurus surat, saya memberi kabar ke orang tua saya. Ya, memang tidak dimarahi. Hanya di nasehati untuk lebih berhati - hati lagi menjaga barang. 

Jujur saya menjadi trauma. Kalau ada orang yang lewat di samping saya, saya langsung kaget. Bahkan ketika saya mencoba tidur, saya selalu terbayang kejadian tadi, terbayang wajah si perampok. Demi menjaga keamanan, saya dan teman - teman saya bergantian tidur. Sampai hampir pukul 3, saya masih juga belum bisa tidur. Akhirnya, karena sudah terlalu lelah mungkin, saya tertidur juga. Tetapi hanya sekitar 1 atau 1,5 jam.

Akhirnya setelah 9 jam perjalanan yang sangat melelahkan, ditambah dengan kejadian perampokan, kami sampai di Yogya sekitar pukul 6 pagi. Alhamdulillah, perjalanan lancar walaupun kami mengalami sedikit musibah. Sesampainya di stasiun, saya langsung memberi kabar ke orang tua, mencari toilet untuk sedikit membersihkan diri. Keluar dari stasiun kami langsung mencari kantor polisi terdekat untuk mengurus surat kehilangan. 

• Kantor Polisi di dekat Stasiun 
Setelah semua surat - surat selesai di urus, barulah kami pergi mencari penginapan. Yah, 9 jam di kereta dengan kejadian perampokan itu rasanya seperti berhari - hari. Tapi Alhamdulillah semua sudah selesai :)

Wednesday, March 21, 2012

Repost : " They are so inspiring "

They in that title means my teacher. There are three teachers I like most, Surya, Stefen, and Pak Wayan. Why ? Because they gave me something that made my mind opened.

Surya
He’s my teacher in my English course, TBI. I like him because he has good sense of humor, he knows a lot, never makes us (students) feel bored, and I really like his teaching’s way. So, I always waiting for his class. He gave a lot of knowledge, especially lesson about life :) He gave some advices about how to pass this life. And it’s so inspiring me. But, I felt sad because on August 2010 I moved to Bandung to continue my study. I thought that I lost the best teacher I ever met. But then, I was sure that I’ll never lost him. He’ll always on my heart. I trusted, even though the best teacher will never teach me again, I will meet another wonderful teacher in Bandung. And I promised, I’ll bring every knowledge from him everywhere to share :)


Stefen
Same like Surya, He’s my teacher in TBI. I ever met him before I moved to Bandung, but I had no memory, I mean something which inspired me. And now, I join conversation class during my holiday. And I met him again. We just met twice but I really really get something to learn and since that my mind changed ! First time I met him when I had interview as a requirement to join the class. Before I entered his room I thought that the interviewer will asked me a lot of question for their evaluation, I mean they wanna know my English ability, so they know in what level/grade I have to join. But, when I entered his room, I know  that I was wrong. He asked me just 1 question :

S : Why do you wanna learn English ?

I answered his question. And than he just said : Okay, you can join the class. And you can go home. That’s all ! Honestly, I was surprise. So, I asked him : really ? nothing else ?  He answered :Ya, that’s all, you can go home now if you want. And I asked receptionist about my class and she told me : Level 5. And I knew that he evaluated me from my answer’s way. And from that moment I know that he don’t care about our ability because ability is just about time, he cares about our vision to learn English and he really appreciates it. 

The second meeting was when my local ( I write it because I get local and native teacher in my class ) teacher couldn’t teach my class, and he came to teach us. He entered the class, told to us to make a circle and sat down. He didn’t speak. He looked like waiting for something. So, we asked him : Sir, what are we doing here ? why do you just keep silent ? why don’t you teach us ? and he answered : teach what ? This is conversation class, and what you’ve to do is just speak ! Main point of this class are speaking, asking, and answering. Just make conversation, and now I’m waiting for you to do it. just speak everything you want.

I was surprise, because his teaching’s way different with other teacher. The other still using textbook in class, and the class is just same like general English class (class which focused in grammar). I ever thought that it’s not really a conversation class. But, he surprised me with his way. It was like he knew what I want. And during the class, he gave us new knowledge. 

And the best thing I learned from him when he told : 
When your local teacher teach you, what you need to do is concern about grammar or everything they give to you. But, when native teacher teach you, I know it’s not easy to understand what they said, but, forget about it. What you need to do is just pay attention to them. Look how they say/pronounce words, Listen to their intonation, and learn about their culture while their teach you. It’s better than you learn nothing.

He’s so inspiring me because I never learn about it before, I never know that I can learn about culture when my teacher teach me. Since that, I gave extra attention to my native teacher. Thank you sir for opened my mind about that.


Pak Wayan
Like I said in my post about Surya 
” I trusted, even though the best teacher will never teach me again, I will meet another wonderful teacher in Bandung. ” 
And I met one ! He’s my calculus lecturer in Telkom Institute of TechnologyActually, sometimes I don’t really understand with his explanation. Because, he explained so fast. It made me need additional teacher to help me study calculus, I mean private course.

The best thing I can learn from him is he really hate corruptibility or dishonesty. He don’t really care about score, he just want us to be honest during process. He really appreciates it. He gave us a lot of lesson about life. He said to us :
when you are being a tycoon or rich people, walk in the right way. If you have a project, and you know it’s not true, I mean there is something wrong with that project like corruption, always remember my face, I hope you will ignore that project. Always be honest people !
But, he already moved back to his town. I hope we’ll meet again,soon. And I’ll always remember what he said to us, and keep his message.

I didn’t mean that another teacher aren’t good, they all are awesome. They teach me from nothing to something. But three of them are really inspiring me.


For my teacher as I mentionedI’m sorry if there is something wrong with my speech and writing. I hope your understanding.